Ucapan 1

Apakah Anda masih bingung untuk menemukan cara membeli atau memesan Ternak Kambing berkualitas, mencari Supplier Rutin Daging Kambing atau memesan Menu masakan ala daging Kambing tanpa harus pergi ke Pasar???

Semua yang Anda perlukan diatas akan Anda dapatkan disini!!

Latar Belakang

LATAR BELAKANG

Seiring dengan makin bertambahnya kebutuhan akan konsumsi daging kambing oleh masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat di seluruh dunia pada umunya, maka kami selaku Industri Ternak kambing professional harus selalu meningkatkan produksi ternak kambing kami dengan tetap menjaga kualitas, hygienitas dan keabsahan dari setiap produk kami menurut hukum agama ataupun hukum pemerintahan. Oleh karena itu, kami berharap sebesar – besarnya kepada seluruh komunitas publik agar sekiranya senantiasa dapat memberikan saran, kritik atau komentarnya guna perbaikan terhadap setiap fasilitas dan produk usaha kami.

Hadist

Dari Samurah bin Jundab menyatakan bahwa Rasulullah telah bersabda : “ Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya, yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan ( kambing ), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [ HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’ i, Ibnu Majah, Ahmad].

Minggu, 26 Desember 2010

Hama dan Penyakit pada Kambing serta Pencegahannya

1. Penyakit Mencret
Penyebab: bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba berusia 3 bulan.
Pengobatan: antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulut.
2. Penyakit Radang Pusar
Penyebab: alat pemotongan pusar yang tidak steril atau tali pusar tercemar oleh bakteri
Streptococcus, Staphyloccus, Escherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Usia
domba yang terserang biasanya cempe usia 2-7 hari. Gejala: terjadi pembengkakan di
sekitar pusar dan apabila disentuh domba akan kesakitan. Pengendalian: dengan
antibiotika, sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol (Desinfektan).
3. Penyakit Cacar Mulut
Penyakit ini menyerang domba usia sampai 3 bulan. Gejala: cempe yang terserang tidak
dapat mengisap susu induknya karena tenggorokannya terasa sakit sehingga dapat
mengakibatkan kematian. Pengendalian: dengan sulfa seperti Sulfapyridine,
Sulfamerozine, atau pinicillin.
4. Penyakit Titani
Penyebab: kekurangan Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mn). Domba yang diserang
biasanya berusia 3-4 bulan. Gejala: domba selalu gelisah, timbul kejang pada beberapa
ototnya bahkan sampai keseluruh badan. Penyakit ini dapat diobati dengan menyuntikan
larutan Genconos calcicus dan Magnesium.
5. Penyakit Radang Limoah
Penyakit ini menyerang domba pada semua usia, sangat berbahaya, penularannya cepat
dan dapat menular ke manusia. Penyebab: bakteri Bacillus anthracis.. Gejala: suhu tubuh
meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar cairan yang bercampur dengan darah,
nadi berjalan cepat, tubuh gemetar dan nafsu makan hilang. Pengendalian: dengan
menyuntikan antibiotika Pracain penncillin G, dengan dosis 6.000-10.000 untuk /kg berat
tubuh domba tertular.
6. Penyakit Mulut dan kuku
Penyakit menular ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba, dan yang
diserang adalah pada bagian mulut dan kuku. Penyebab: virus dan menyerang semua usia
pada domba Gejala: mulut melepuh diselaputi lendir. Pengendalian: membersihkan
bagian yang melepuh pada mulut dengan menggunakan larutan Aluminium Sulfat 5%,
sedangkan pada kuku dilakukan dengan merendam kuku dalam larutan formalin atau
Natrium karbonat 4%.
7. Penyakit Ngorok
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: nafsu makan domba berkurang, dapat
menimbulkan bengkak pada bagian leher dan dada. Semua usia domba dapat terserang
penyakit ini, domba yang terserang terlihat lidahnya bengkak dan menjulur keluar, mulut
menganga, keluar lendir berbuih dan sulit tidur. Pengendalian: menggunakan antibiotika
lewat air minum atau suntikan.
8. Penyakit perut Kembung
Penyebab: pemberian makanan yang tidak teratur atau makan rumput yang masih
diselimuti embun. Gejala: lambung domba membesar dan dapat menyebabkan kematian.
Untuk itu diusahakan pemberian makan yang teratur jadwal dan jumlahnya jangan
digembalakan terlalu pagi Pengendalian: memberikan gula yang diseduh dengan asam,
selanjutnya kaki domba bagian depan diangkat keatas sampai gas keluar.
9. Penyakit Parasit Cacing
Semua usia domba dapat terserang penyakit ini. Penyebab: cacing Fasciola gigantica
(Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing gelang), cacing Haemonchus
contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii (Cacing mata). Pengendalian:
diberikan Zanil atau Valbazen yang diberikan lewat minuman, dapat juga diberi obat
cacing seperti Piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh domba.
10. Penyakit Kudis
Merupakan penyakit menular yang menyerang kulit domba pada semua usia. Akibat dari
penyakit ini produksi domba merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual
ternak domba. Penyebab: parasit berupa kutu yang bernama Psoroptes ovis, Psoroptes
ciniculi dan Chorioptes bovis. Gejala: tubuh domba lemah, kurus, nafsu makan menurun
dan senang menggaruk tubuhnya. Kudis dapat menyerang muka, telinga, perut punggung,
kaki dan pangkal ekor. Pengendalian: dengan mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada
luka, menyemprot domba dengan Coumaphos 0,05-0,1%.
11. Penyakit Dermatitis
Adalah penyakit kulit menular pada ternak domba, menyerang kulit bibit domba.
Penyebab: virus dari sub-group Pox virus dan menyerang semua usia domba. Gejala:
terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, dan alat genital. Pada induk yang
menyusui terlihat radang kelenjar susu. Pengendalian: menggunakan salep atau Jodium
tinctur pada luka.
12. Penyakit Kelenjar Susu
Penyakit ini sering terjadi pada domba dewasa yang menyusui, sehingga air susu yang
diisap cempe tercemar. Penyebab: ambing domba induk yang menyusui tidak secara ruti
dibersihkan. Gejala: ambing domba bengkak, bila diraba tersa panas, terjadi demam dan
suhu tubuh tinggi, nafsu makan kurang, produsi air susu induk berkurang. Pengendalian:
pemberian obat-obatan antibiotika melalui air minum.

Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba dapat dilakukan
dengan:
1. Menjaga kebersihan kandang, dan mengganti alas kandang.
2. Mengontrol anak domba (cempe) sesering mungkin.
3. Memberikan nutrisi dan makanan penguat yang mengandung mineral, kalsium dan
mangannya.
4. Memberikan makanan sesuai jadwal dan jumlahnya, Hijauan pakan yang baru dipotong
sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan.
5. Menghindari pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi siput dan
sebelum dibrikan sebainya dicuci dulu.
6. Sanitasi yang baik, sering memandikan domba dan mencukur bulu.
7. Tatalaksana kandang diatur dengan baik.
8. Melakukan vaksinasi dan pengobatan pada domba yang sakit.


DAFTAR PUSTAKA :
1. Bambang agus murtidjo. 1993. Memelihara Domba, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
2. Bambang Cahyono. 1998. Beternak Domba dan Kambing, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
3. Bambang Sugeng. 1990. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta,
4. Joko santoso dkk. 1991. Pengembangan Ternak Potong di Pedesaan (Prosiding), Fakultas
Peternakan UNSOED. Purwokerto.
5. Warta pertanian No. 125/Th.X/1993, Peternakan, Jakarta, 1993.


KONTAK HUBUNGAN :
1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa
No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340,
Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web:
http://www.ristek.go.id
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Tidak ada komentar: